HALAMAN

Minggu, 21 Juni 2015

Pelajaran Berbagi, Belajar Berbagi Ala Kami

Cukup terlambat untuk memposting hal ini, tapi lebih terlambat lagi kalau postingan ini tidak jadi diposting, hehex :-)
Beberapa bulan yang lalu, saya berupaya untuk menyentuh hari murid-murid saya, dalam hal ini anak perwalian saya sendiri dengan belajar ilmu sedekah.
Tanpa bermaksud latah, tapi saya menggunakan moment 27 April sebagai langkah untuk berbagi kepada sesama. Sebuah kelas yang notabene banyak berasal dari anak-anak tidak mampu, belum lagi di tengah situasi di mana gaya hidup glamour semakin menjadi tren anak muda saat ini.
Sy mencoba untuk mengajak mereka dalam aksi berbagi turun ke jalan, yang barangkali sangat jarang dilakukan oleh anak-anak seumuran mereka, di mana KTP saja mereka belum punya. Virus berbagi segera saya sengatkan ke mereka, otak mereka harus dipenuhi oleh hal-hal kebaikan.
Sebenarnya saya ingin mengajak semua kelas, tapi saya begitu membenci yang namanya alur birokrasi yang ribet. Daripada ribet dan malah tidak jadi, akhirnya saya action dg membawa 1 kelas anak perwalian saya saja.
Berawal dari sebuah tantangan untuk tidak jajan dalam 1 hari saja, dan uang jajan itu disedekahkan semuanya. Di luar dugaan saya, ternyata separuh lebih anak menuruti instruksi saya. Meskipun ada beberapa anak yang tidak kuat menahan rasa laparnya sehingga memutuskan untuk jajan juga. Tapi tak mengapa, namanya juga sebuah proses, namanya juga proses latihan. Karena yang lebih utama adalah pikiran mereka jadi semakin terbuka tentang pelajaran berbagi.
Setelah semua uang terkumpul, kami belikan nasi kotak, kemudian kami turun ke jalan langsung untuk membagikan sepaket nasi dan air minum kepada para tukang becak di dekat Pasar Johar Semarang. Dan tak lebih dari 10 menit, semua nasi kotak yang kami bawa itu langsung ludes tak bersisa. Dalam panas terik yang begitu menyengat, kami pulang kembali dalam sebuah senyuman.
Tanpa sebuah pertanyaan, tanpa sebuah komentar, namun saya bisa membaca dari keriangan wajah mereka, bahwa ada satu kelegaan yang membuncah luar biasa ketika bisa berbagi kebahagiaan kepada sesama meskipun hanya dalam sebuah nasi kotak.
Saya hanya sempat bertanya kepada 1 anak, bagaimana perasaannya. Dia menjawab bahwa dia begitu terharu, ketika saya justru ikut turun langsung bersama mereka, berpanas-panasan dengan mereka..
Ada banyak pelajaran dalam satu kegiatan ini saja,
PELAJARAN BERBAGI,
Sebuah pelajaran yang tidak pernah didapat dan diajarkan ketika berada di dalam kelas. Sebuah pelajaran yang hanya bisa dipraktekkan langsung tanpa banyak bicara, tanpa banyak rencana yang muluk-muluk, namun langsung action. Sebuah pelajaran bahwa seorang pemimpin tidak hanya bisa menyuruh, tidak hanya tukang perintah, tapi musti turun tangan langsung ke bawah, untuk membumi bersama dengan yang lain. Sebuah pelajaran untuk melepaskan sebuah beban yang masih menempel untuk digantikan dengan sebuah senyum karena bisa membuat orang lain tersenyum. Sebuah pelajaran yang tidak perlu menunggu kaya untuk berbagi. Sebuah pelajaran bahwa berbagi pun bisa dilakukan meskipun (mungkin) kita sendiri sebenarnya masih begitu kekurangan. Sungguh begitu banyak pelajaran yang bisa kita petik dari sebuah PELAJARAN BERBAGI (Pelajaran yang tak pernah diajarkan di kelas).

Teriring salam berbagi untuk anak-anak ku kelas X-AK1 2014/2015
Kalian begitu luar biasa, saya begitu bangga dengan kelas kalian
Jangan pernah berhenti untuk menjadi orang baik, tularkan virus kebaikan kepada semua orang :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar