HALAMAN

Rabu, 14 November 2012

BERBAGI DALAM KEKURANGAN


Sungguh menyentuh mendengar seseorang memberi siraman jiwa yang begitu menyejukkan dan memberikan kedamaian.

Seorang yang kaya berderma?? Barangkali itu sudah biasa. Tapi ketika seorang yang hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saja masih sangat kekurangan, dan dia bisa mendermakan seluruh nafkahnya, itu baru bisa disebut Amazing. Tapi beranikah kita bertindak seperti itu?? Sepertinya kita harus berpikir ratusan kali untuk melakukannya.

Sebagai ilustrasi,
Seorang kaya yang punya banyak duit menyumbang pembangunan masjid sebesar Rp 1.000.000,00, sementara penghasilannya 1 bulan mencapai puluhan juta. Sedangkan seorang wanita tua renta juga ikut menyumbang pembangunan masjid sebesar Rp 100.000,00 dan itulah satu-satunya uang yang dimilikinya.
Dalam ilustrasi tersebut tampak jelas bahwa si orang kaya memberi derma dari kelebihannya sementara si wanita tua tersebut memberi dari kekurangannya.

Lantas bagaimana dengan kita???
Ketika kita akan berderma, di dompet terdapat uang dengan warna merah(100.000) , biru(50.000) , dan hijau(20.000), manakah yang akan kita dermakan?? Sepertinya jika disuruh memilih, kebanyakan dari kita akan mendermakan yang berwarna hijau. Itu berarti kita berderma dari kelebihan yang kita punyai. Sedangkan ketika kita berani mengambil keputusan untuk mendermakan yang berwarna merah, itulah yang disebut berderma dari kekurangan kita.

Sooooo, beranikah kita memberi dari kekurangan kita??? Apapun pilihan kita, esensi dari berderma adalah ketulusan dan keikhlasan. Berapapun nominalnya, jika kita memberi dengan keterpaksaan, tentulah tiada artinya. Dan satu hal lagi, bahwa tidak perlu menunggu kaya untuk bisa berderma.

Selamat Merenung ;-)



Semarang, ericarani.blogspot.com
22 Desember 2012, 07 : 52 AM