HALAMAN

Selasa, 10 April 2012

Tuhan Menanti Untuk Ditemukan


Seperti seorang anak kecil yang ikut terlibat bermain petak umpet dengan teman-temannya, seperti itulah Tuhan menanti untuk ditemukan. Karena alasan yang tidak diketahui, teman-temannya berhenti bermain dan pergi meninggalkannya, sementara anak kecil tersebut masih bersembunyi. Dan akhirnya anak kecil itu mulai menangis.

Tiba-tiba kakeknya yang sudah tua keluar dari rumah untuk mencari tahu apa yang membuatnya menangis dan sang kakek pun mencoba menghiburnya. Setelah mengetahui apa yang terjadi, kakek itu berkata, "Cucuku, jangan menangis karena anak-anak itu tidak datang menemukanmu. Barangkali engkau dapat mempelajari sesuatu dari kekecewaanmu. Semua bentuk kehidupan adalah seperti satu permainan antara Tuhan dengan kita. Hanya Tuhanlah yang menangis sebab kita tidak bemain secara jujur. Tuhan senantiasa menunggu untuk ditemukan, tetapi banyak yang pergi untuk mencari yang lain."


Selamat merenung ;-)


 
ericarani.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar