HALAMAN

Jumat, 13 April 2012

Padamkan Nyalaku dan Aku kan Tetap Bersinar di Tempat Lain



Lilin ini pernah menyala di dalam kegelapan
dengan kerapuhan mencoba bertahan dalam remang terangnya
cacian, makian,hujatan, menjadikan getir dalam sisa-sisa penghabisannya
hanya satu harapannya,
mampu menjadi terang untuk menghalau kegelapan

Namun manusia kini lebih senang dengan kuasa hitam itu
menghalau dengan berteriak, “Jangan bersinar dalam kegelapanku !”
manusia lebih bangga bertahan dalam lingkaran kekelaman
meski nuraninya menyangkal dengan sangat kerasnya,
tapi tetap saja hati tak bisa berdusta untuk mengisyaratkan kesejatian kebenaran

Sakitnya lelehan lilin ini menjadi pertanda akan perihnya penolakan
Niat menghidupkan sinar di tengah kekalutan,
justru dalam sekejap mata dipadamkan dengan sekali hembusan nafas

Padamkan saja nyalaku,
itu akan lebih baik untuk meredam pedihnya penghinaan untukku
karena aku akan tetap bersinar menghalau kegelapan di tempat lain
karena memang sudah menjadi panggilan kodratiku
untuk membagikan sinar kepada siapa saja yang takut untuk melangkah
kepada manusia yang ingin merasakan hangatnya kebaikanku
dan tentu saja kepada jiwa-jiwa yang masih ingin diselamatkan untuk mencapai kekekalan Surga



 
ericarani.blogspot.com
Semarang, 11 April 2012, 14:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar